
KIB Eksternal : Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Hasil Penelitian
Balai Litbangkes Baturaja mengadakan kegiatan Kajian Ilmiah Berkala (KIB) eksternal pada Senin (25/10) pagi. Turut hadir dalam kegiatan tersebut pejabat struktural di lingkungan Balai Litbang Kesehatan Baturaja, Koordinator Substansi Kelompok, peneliti, litkayasa, analis kebijakan, serta pegawai yang berada di lingkungan Badan Litbang Kesehatan.
Mengusung tema Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Hasil-Hasil Penelitian, Balai Litbang Kesehatan Baturaja mengundang Ibu Shita Listya Dewi sebagai narasumber. Ibu Shita merupakan seorang peneliti dan konsultan di Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM dan merupakan alumni dari Master of Public Policy, Universitas Massey, New Zealand. Dalam sepak terjangnya, Ibu Shita banyak berperan sebagai PI penelitian dan technical assistant. Sampai saat ini Ibu Shita masih berperan sebagai Technical Assistance. Regulatory Review for Roadmap for Control and Prevention of Non Communicable Disease. Directorate of Non Communicable Disease, Ministry of Health dan sebagai Course Director Private Sector Engagement in Health for Achieving Universal Health Coverage. Asia Network for Health System Strengthening.
Dalam paparannya, Ibu Shita membahas 4 (empat) topik utama yaitu : 1) Proses pembuatan kebijakan dan peran evidence (bukti), 2) Rencana strategi advokasi kebijakan, 3) Knowledge Translation, dan 4) Developing Policy Brief.
Menurutnya, siklus proses kebijakan memiliki proses yang dinamik, ada tahapan tertentu yang perlu dilalui. Kebijakan berangkat dari sebuah ide/gagasan yang dimasukkan menjadi agenda setting. Maka dari itu, disusunlah 8 rencana advokasi kebijakan yang terdiri atas : 1) Identifikasi dan analisis isu, 2) Menetapkan tujuan, 3) Stakeholder Mapping I, 4) Penyusunan tools advokasi kebijakan, 5) Uptake, 6) Stakeholder Mapping II, 7) Membangun koalisi advokasi kebijakan, 8) Evaluasi : komunikasi tindak lanjut
Pada akhirnyam proses penyusunan rekomendasi kebijakan perlu melihat siklus dan relevansi waktu suatu isu. Selain itu perlu kehati-hatian dalam membuat problem statement/policy brief. Harus menggaris bawahi konsekuensi jika kebijakan diabaikan.
Dengan diadakannya kegiatan ini, harapannya peneliti yang nantinya akan merumuskan rekomendasi kebijakan dapat memperkuat rekomendasi yang dibuat sehingga efektif dan bermanfaat bagi pemangku kepentingan dalam mengambil kebijakan.
(df)