
Uji Resistensi Nyamuk Aedes albopictus terhadap Insektisida
Dalam upaya mendukung pengendalian vektor penyakit, Tim Instalasi Kesehatan Lingkungan (Kesling), Vektor, dan Binatang Pembawa Penyakit Loka Labkesmas Baturaja melakukan uji resistensi nyamuk Aedes albopictus terhadap insektisida Cypermethrin 0.05%. Pengujian ini dilakukan pada Rabu pagi (11/12), menggunakan sampel jentik nyamuk hasil pengumpulan di lingkungan PT Pusri pada Oktober lalu.
Sampel awal berupa jentik nyamuk yang telah melalui proses pemeliharaan hingga berkembang menjadi nyamuk dewasa generasi pertama atau Filial 1 (F1). Sebagai langkah ilmiah, pengujian resistensi ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas insektisida yang digunakan dalam mengendalikan populasi nyamuk pembawa penyakit.
Dalam uji coba dengan Uji Standar WHO (WHO Susceptibility Test) , sebanyak 150 ekor nyamuk betina Aedes albopictus yang tidak kenyang darah digunakan, dibagi ke dalam empat perlakuan dan dua kontrol, dengan masing-masing kelompok berisi 25 ekor nyamuk. Nyamuk yang telah terpapar insektisida diamati tingkat kematiannya pada dua interval waktu, yaitu satu jam setelah paparan dan setelah 24 jam.
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah nyamuk Aedes albopictus di lingkungan PT Pusri telah mengalami resistensi terhadap insektisida yang digunakan. Sehingga hasil uji nanti dapat dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan pengendalian vektor nyamuk yang lebih efektif.(yh/df)