
Pengambilan Sampel Darah Sapi dan Manusia di Kabupaten Muara Enim
Pada 14-16 Agustus 2024 telah dilaksanakan kegiatan pengambilan sampel di kabupaten Muara Enim. Adapun sampel yang diambil berupa darah vena dari manusia dan sapi. Lokasi pengambilan sampel terletak di beberapa tempat di kabupaten Muara Enim yakni di Desa Keban Agung, Desa Darmo, Desa Tegal Rejo, Desa Pulau Panggung dan Desa Muara Emil. Pengambil sampel beranggotakan tim peneliti, terdiri dari Dr. rer. med. Hamzah Hasyim dan Dr. Elvi Sunarsih peneliti utama, dosen dan mahasiswa pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya serta tenaga teknisi litkayasa mahir dari Loka Labkesmas Baturaja Sulfa Esy Warni, SKM.
Pengambilan darah vena menggunakan spuit/suntikan 3 cc, kapas alkohol, plester steril, dan tabung darah anti koagulan (EDTA). Bagian fossa cubiti lengan disterilisasi dengan kapas alkohol, setelah bagian fossa cubiti steril, dilakukan pengambilan darah vena dengan spuit 3cc sebanyak 2 cc. Darah yang telah diambil langsung dimasukkan ke tabung darah ber-EDTA. Kemudian tabung darah diberi label. Sampel darah ditransportasikan menggunakan kontainer cool box dan dikirim ke laboratorium untuk proses secara PCR. Dari kegiatan tersebut didapatkan sebanyak 43 sampel darah sapi dan 41 sampel darah manusia.
Penelitian dengan judul "Studi Eco-Epidemiology Hubungan Keberadaan Parasit Plasmodium sp. pada Hewan Ternak dengan Kejadian Malaria di Kabupaten Muara Enim," ini melibatkan survei epidemiologi mendalam pada manusia dan ternak, dengan pengambilan sampel dari sapi serta penduduk sekitar. Tim peneliti menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendeteksi parasit malaria, bahkan pada individu yang tidak menunjukkan gejala.
Penelitian terbaru menemukan indikasi bahwa ternak, khususnya sapi, dapat menjadi reservoir Plasmodium, parasit penyebab malaria. Tim peneliti dari Universitas Sriwijaya meneliti isu ini melalui beberapa studi penting. Salah satu studi tersebut meneliti hubungan antara keberadaan parasit Plasmodium sp pada ternak dengan kejadian malaria di Kabupaten Muara Enim.
Tim peneliti dari Universitas Sriwijaya melakukan penelitian komprehensif yang bertujuan untuk mengeksplorasi berbagai faktor, termasuk potensi peran ternak, terutama sapi, sebagai penyebab zoonosis dalam penularan malaria di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Penelitian ini dirancang untuk mengungkap berbagai aspek ekologis dan sosio-demografis yang memengaruhi penularan malaria di wilayah yang telah mencapai fase eliminasi. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan strategi inovatif dalam pengendalian malaria yang bermanfaat bagi masyarakat setempat dan mendukung pencapaian target nasional eliminasi malaria pada tahun 2025.
Dr. rer. med. Hamzah Hasyim dan Dr. Elvi Sunarsih menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan memahami interaksi kompleks antara faktor manusia, hewan, dan lingkungan yang memungkinkan penularan malaria di daerah yang seharusnya sudah bebas dari penyakit ini. Melalui penelitian ini, mereka berharap dapat merumuskan rekomendasi yang lebih tepat dan efektif untuk strategi pengendalian malaria di masa depan.(df/sew)